Hai, Saya Anto Agung Pratama !
Panggil saja Anto atau mbaheariel atau si Tampan haha, Happy Blogging! ^_^
Write as 'Crazy' as you can !
Judul ini sejujurnya saya temuin dari tulisan salah seorang redaktur
koran Republika edisi hari ini,namun isi dan opini-opini dalam tulisan
ini akan sama sekali berbeda dengan apa yang ada dalam koran tersebut
guna menghindari penyalahgunaan dan penjiplakan hak cipta tulisan.
Beberapa hari ini kita disugui berita kisruh KPK vs POLRI yang
digembor-gemborkan media,awal permasalahan dimulai dengan adanya
penangkapan salah seorang penyidikahli KPK yang berasal dari jajaran
POLRI yakni KOMPOL Novel Baswedan.Dan beberapa hari kemudian media cetak
dan elektronik menyuguhkan berita begitu kompaknya orang-orang dari
berbagai kalangan hadir dalam naungan bendera yang berbeda-beda membawa
spanduk bertuliskan "SAVE KPK".Entah tulus atau hanya sekedar memajukan
satu oknum tertentu untuk menggeliatkan aktivitas politiknya,ribuan
massa digerakkan untuk memadati bundaran Hotel Indonesia.Mereka
beramai-ramai menghujat keputusan POLRI yang kembali membongkar kasus
yang terjadi tahun 2004 itu.
Gue sendiri sebenarnya juga nggak begitu tahu dan paham apa masalah
yang terjadi ketika Novel sedang bekerja untuk institusi POLRI.Tapi gue
sendiri nggak terlalu mempermasalahkan apa masalah pribadi mereka di
masa lalu,yang bikin gue bertanya-tanya kenapa sih POLRI terkesan
mengusik kinerja KPK dalam merangin korupsi.Nah,entah kesengajaan atau
emang udah di skenario,korupsi malah terjadi di tubuh POLRI.ibarat
kata,Sebelum ada yang mbongkar bangkai yang udah dikubur,mending dikubur
dulu yang mau mbongkar bangkainya,walhasil ditangkaplah anggota polri
yang jadi penyidik KPK itu.Gue sempet berpikir,apakah polri lagi
dimanfaatkan oknum-oknum brengsek yang pengen ngerusak keharmonisan
POLRI-KPK buat ngusut berbagai kasus korupsi elit parpol negeri
ini.Entahlah,mungkin itu hanya angan-angan ngawur gue.
Kalo BePe (Bambang Pamungkas) Bilang di websitenya "Sebuah bangsa yang terpecah dari dalam,tidak akan pernah berdiri tegak" ,namun
tulisan itu ia (Bambang Pamungkas) tujukan untuk mengungkapkan
ekspresi kecewanya terhadap kisruh organisasi sepakbola Indonesia yang
tak kunjung usai.Sama halnya dengan yang kini dirasakan masyarakat
Indonesia saat ini,alih-alih rakyat menginginkan adanya organisasi
independen yang bisa memberantas korupsi yang dilakukan antek-antek
penjajah kepala item,namun institusi lain yang harusnya ikut membantu
dalam pelaksanaan dan penegakan hukum malah meng-orat arit tugas utama
organisasi pemberantas korupsi ini.Padahal,pemberantasan korupsi tidak
hanya bisa dilakukan oleh satu kekuatan organisasi,melainkan harus ada
sinkronisasi antar golongan untuk menciptakan kesadaran untuk mencegah
adanya korupsi.Bukan hal yang mudah jika saat ini saja beberapa
institusi memperebutkan wewenang penanganan penyelesaian kasus korupsi.
Namun,menurut gue bukan hanya KPK yang harus diselamatkan dari
pengeroposan tugas dan wewenang oleh bangsat-bangsat yang cinta
korupsi,POLRI pun nampaknya juga perlu bantuan dari masyarakat untuk
keluar dari jurang keterpurukan karena hilangnya kepercayaan masyarakat
terhadap institusi ini.Citra polisi yang harusnya melindungi dan
mengayomi masyarakat harus dikembalikan seperti keadaan ketika polisi
begitu disegani,dihormati dan dianggap penyelamat.
Hai, Terima kasih sudah sudi meluangkan waktu kalian membaca tulisan di blog ini. Apabila kalian membaca ini berarti kalian telah sampai di ujung tulisan, monggo mampir dan silaturrahmi lewat kolom komentar. ^__^ \m/
0 komentar:
Posting Komentar