Hai, Saya Anto Agung Pratama !
Panggil saja Anto atau mbaheariel atau si Tampan haha, Happy Blogging! ^_^
Write as 'Crazy' as you can !
Dengan mata tertutup pun saya bisa mengetahui bahwa bangsa ini (Indonesia .red) adalah bangsa yang kreatif sampai mati. Tengok saja contohnya, sampean pecinta motor tentu pernah ataupun sering berkunjung ke bengkel motor, apa saja yang sampean minta ke tukang bengkel ? bikin motor sampean lebih ringan tarikannya ? bikin pembakaran lebih maksimal ? apa minta diakalin supaya knalpot berisik yang pengen sampean pasang pas dengan mesin standar motor sampean ?
dari request sampean saja saya sudah bisa menebak bahwa si tukang bengkel akan memutar otak agar permintaan anda terwujud dan uang anda bisa menghidupi keberlangsungan bengkelnya. Kreatif bukan ? bahkan ia bisa memperhitungkan kecepatan motor settingannya tanpa alat-alat canggih.
Lagi, Sampean warga yang tinggal di daerah Yogyakarta,Surabaya,Bandung,Jakarta dan kota-kota besar lainnya pernah nggak melihat gambar seperti ini :
Sumber: airasia.com |
Seni yang baik adalah ketika engkau melihatnya kau merasakan "ada Tuhan" didalamnya. ~Indro, Streetart Artist~
Hai, Terima kasih sudah sudi meluangkan waktu kalian membaca tulisan di blog ini. Apabila kalian membaca ini berarti kalian telah sampai di ujung tulisan, monggo mampir dan silaturrahmi lewat kolom komentar. ^__^ \m/
Ynag terakhir itu lho sangat menggelitik tapi nyata. Hahaha
BalasHapushaha, para seniman emang lebih enjoy apa adanya mbak
BalasHapuskalau mereka diberikan banyak ruang gerak untuk berkarya, saya rasa bisa menghindari coret2 sembarangan (seperti yang banyak kulihat coret2 ga jelas di tembok gedung).
BalasHapustapi buatku sih, asal itu nggak aneh" dan enak dilihat nggak masalah, yg penting pada tempatnya :))
wah ini, sampean ki jan sangat perhatian sama dunia seni,padahal kaum marjinal rata-rata dianggap begundal dan pengrusak, sudut pandang sampean harus diterapkan itu ke semua orang,, ARS LONGA VITA BREVIS, Kehidupan bisa mati,tapi seni tetap jaya selama-lamanya
BalasHapusYah, meski mencorat-coret properti orang itu melanggar aturan buatku lebih baik begini daripada demo sambil bakar-bakaran, mana nyisain sampah yang gak dibawa pulang lagi, hahaha :D
BalasHapusyup, setuju sama sampean mbak, sama-sama bikin kotor,tujuan sama, tapi imbas yang berbeda
BalasHapusGrafitti memang keren, tapi dibalik kerennya, ada moralnya juga ya :)
BalasHapusdesain gerafis nya mantap mantap mas salam kenal
BalasHapuswah, bagus banget gambarnya, ya? Aplagi yang terakhir, hehe...
BalasHapusElfrida | yap, keren dan nyentil tentunya
BalasHapuskang Handri | iyak kang, apalagi yang di daerah jogja
kang Ione | haha,, sing penting 20.000 duluu
quotenya gak paham saiaa..... :'(
BalasHapushaha,sebenernya saya juga paamnya cuma sedikit kang
BalasHapusWaah gambar yg terakhir bikin greget... wkwkwk
BalasHapuspemerintah? bah mereka sibuk mirin para koruptor,.. ettdah
BalasHapuskang Yahya : wah bukan sekedar greget itu mah kan haha
BalasHapusMitrabibit : maklum, nyari yang ada duitnye
Kayaknya gambar2 di atas namanya mural deh om... Kalo grafity itu biasanya abstrak dan hanya si pembuat yang paham apa yg digambar.
BalasHapuswah iyak bener kang,cuma sampean yang tahu kesalahan dasar di posting ini *lalu ganti judul*
BalasHapusakhir tahun kemarin ikut BN di jogja ga? Mas eko nugroho, pelukis dari Indonesia, malah diundang ke jerman utk bikin mural di sana. Lha di sini malah kurang dihargai.
BalasHapuswah saya nggak ikut mas, ada UTS pas barengan acara BN,padahal pengen ikut.
BalasHapusStreerart di luar negeri sebenernya nasibnya juga hampir sama kang,malah bisa dianggap perbuatan kriminal, cuma di sana ada orang-orang yang peduli dengan nasib para streetartist dengan menyelenggarakan festival, dan beruntungnya lagi masyarakat disana kondisinya juga sama2 jenuh dengan kritik-kritik yang disampaikan dengan cara yang mainstream, walhasil kritik via seni dianggap sebagai hiburan.