Sesekali bangunlah pagi,
dengarkanlah riuhnya suara burung pipit yang sedang pemanasan sebelum berangkat mencari nafkah.
Sesekali pandang mereka,
pandang mereka yang sedang memberi makan anaknya setelah semalam suntuk menahan lapar.
Sesekali diam dan dengarkan,
Apa kau sudah dengar kepak sayap sriti yang halus seperti belaian itu.
Sesekali duduk dan pejamkan mata,
Rasakan betapa merdunya makhluk-makhluk Tuhan menyambut pagi.
Sesekali hirup dan hembuskan,
Beruntunglah engkau yang masih diberi udara dan waktu bernafas pagi ini.
Sesekali bersyukurlah,
Jangan sampai semua nikmat itu engkau lupakan.
Jika sudah......
Sesekali berbaringlah di padang rumput,
pandangilah langit yang begitu manis tersenyum tanpa gurat mendung hitam,
tataplah cahaya dari timur yang memancarkan kehangatan.
Sesekali resapilah,
betapa damainya engkau.
Kalaupun tidak.....
Sesekali pasang telingamu lebar-lebar,
dengarkan suara knalpot motor yang berkejaran mengejar pekerjaan,
apa yang akan engkau kerjakan pagi ini ?
Tak ada ?
ya sudah......
Sesekali tengadahkan muka mu,
fokuskan tatap matamu,
jernihkan hati dan fikiranmu,
Tanyakan pada Tuhan mu apa yang harus kau kerjakan.
Sesekali
Pamulang, 3 Maret 2014
Saya sudah bertanya pd Tuhan sesekali waktu. Jawabnya, "Kerja sana!"
BalasHapushuhuhuh.. mantap gan puisinya.. :)
BalasHapusKang Pri : trus langsung berangkat kang ?
BalasHapusKang Irpan : terima kasih kang
Mbah ariel kata2nya dalem banget... #membungkuk terima salamku mbah.. ingin banyak belajar
BalasHapusdalem ? udah kayak kali, haha
BalasHapus*bungkuk ganti* haha belajar apaan mbak ??
cukup sesekali, jangan banyak2, ahha
BalasHapus