Save Polri Juga

Judul ini sejujurnya saya temuin dari tulisan salah seorang redaktur koran Republika edisi hari ini,namun isi dan opini-opini dalam tulisan ini akan sama sekali berbeda dengan apa yang ada dalam koran tersebut guna menghindari penyalahgunaan dan penjiplakan hak cipta tulisan.
Beberapa hari ini kita disugui berita kisruh KPK vs POLRI yang digembor-gemborkan media,awal permasalahan dimulai dengan adanya penangkapan salah seorang penyidikahli KPK yang berasal dari jajaran POLRI yakni KOMPOL Novel Baswedan.Dan beberapa hari kemudian media cetak dan elektronik menyuguhkan berita begitu kompaknya orang-orang dari berbagai kalangan hadir dalam naungan bendera yang berbeda-beda membawa spanduk bertuliskan "SAVE KPK".Entah tulus atau hanya sekedar memajukan satu oknum tertentu untuk menggeliatkan aktivitas politiknya,ribuan massa digerakkan untuk memadati bundaran Hotel Indonesia.Mereka beramai-ramai menghujat keputusan POLRI yang kembali membongkar kasus yang terjadi tahun 2004 itu.
Gue sendiri sebenarnya juga nggak begitu tahu dan paham apa masalah yang terjadi ketika Novel sedang bekerja untuk institusi POLRI.Tapi gue sendiri nggak terlalu mempermasalahkan apa masalah pribadi mereka di masa lalu,yang bikin gue bertanya-tanya kenapa sih POLRI terkesan mengusik kinerja KPK dalam merangin korupsi.Nah,entah kesengajaan atau emang udah di skenario,korupsi malah terjadi di tubuh POLRI.ibarat kata,Sebelum ada yang mbongkar bangkai yang udah dikubur,mending dikubur dulu yang mau mbongkar bangkainya,walhasil ditangkaplah anggota polri yang jadi penyidik KPK itu.Gue sempet berpikir,apakah polri lagi dimanfaatkan oknum-oknum brengsek yang pengen ngerusak keharmonisan POLRI-KPK buat ngusut berbagai kasus korupsi elit parpol negeri ini.Entahlah,mungkin itu hanya angan-angan ngawur gue.
Kalo BePe (Bambang Pamungkas) Bilang di websitenya "Sebuah bangsa yang terpecah dari dalam,tidak akan pernah berdiri tegak" ,namun tulisan itu ia (Bambang Pamungkas) tujukan untuk mengungkapkan  ekspresi kecewanya terhadap kisruh organisasi sepakbola Indonesia yang tak kunjung usai.Sama halnya dengan yang kini dirasakan masyarakat Indonesia saat ini,alih-alih rakyat menginginkan adanya organisasi independen yang bisa memberantas korupsi yang dilakukan antek-antek penjajah kepala item,namun institusi lain yang harusnya ikut membantu dalam pelaksanaan dan penegakan hukum malah meng-orat arit tugas utama organisasi pemberantas korupsi ini.Padahal,pemberantasan korupsi tidak hanya bisa dilakukan oleh satu kekuatan organisasi,melainkan harus ada sinkronisasi antar golongan untuk menciptakan kesadaran untuk mencegah adanya korupsi.Bukan hal yang mudah jika saat ini saja beberapa institusi memperebutkan wewenang penanganan penyelesaian kasus korupsi.
Namun,menurut gue bukan hanya KPK yang harus diselamatkan dari pengeroposan tugas dan wewenang oleh bangsat-bangsat yang cinta korupsi,POLRI pun nampaknya juga perlu bantuan dari masyarakat untuk keluar dari jurang keterpurukan karena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini.Citra polisi yang harusnya melindungi dan mengayomi masyarakat harus dikembalikan  seperti keadaan ketika polisi begitu disegani,dihormati dan dianggap penyelamat.

Hai, saya Admin blog ini, Anto !

Jikalau tulisan saya bermanfaat monggo share it ! ^_^

Komentar
    Blogger Comments
0 komentar:

Posting Komentar