Hai, Saya Anto Agung Pratama !
Panggil saja Anto atau mbaheariel atau si Tampan haha, Happy Blogging! ^_^
Write as 'Crazy' as you can !
Cerita dalam film ini bersetting di Stanleyville, Carolina Utara,
mengisahkan tentang pasangan suami-istri Jim Green (Joel Edgerton) dan
Cindy Green (Jennifer Garner). Jim adalah karyawan di sebuah pabrik pensil bersejarah di kota itu dan Cindy adalah pegawai di museum kota.
Film ini diceritakan dari perspektif dari pasangan Jim dan Cindy dalam berupaya mendapatkan hak untuk mengadopsi seorang anak. Keinginan mengadopsi itu mereka utarakan setelah mendapat kepastian dari dokter bahwa Cindy tidak dapat hamil. Jim sebagai suami memainkan peran untuk menghibur dan memelihara mimpi istrinya dengan cara mengajaknya untuk membuat sebuah catatan tentang karakteristik anak yang ideal bagi mereka.
Setelah catatan itu mereka buat, lantas catatan itu diletakkan dalam sebuah kotak kayu dan dikuburkan di halaman belakang rumah. Tak lama setelah mereka menguburkan kotak kayu tersebut mereka mengalami kejadian aneh, mulai dari mati lampu hingga badai yang tiba-tiba menerjang kediaman mereka.
Usai badai, muncullah seorang anak berumur sepuluh tahun yang mengaku bahwa ia adalah anak dari keluarga Green. Ia ditemukan dalam keadaan penuh lumpur ditempat dimana kotak yang berisi harapan Jim dan Cindy dikuburkan. Ia adalah Timothy (CJ Adams), seorang anak yang Tuhan kirimkan untuk memenuhi harapan harapan Jim dan Cindy. Keterkejutan mereka tak berhenti sampai disini, Timothy adalah anak yang unik, ia memiliki daun yang tumbuh di kakinya.
Keesokan harinya, saat piknik keluarga Timothy diperkenalkan dengan keluarga Jim dan Cindy, ada James Green SR (Ayah Jim), Brenda (Adik Cindy), Mel dan Bub (Paman dan bibi Cindy). Timothy adalah sosok anak yang supel dan mudah bergaul, bahkan setelah perjumpaan pertama itu ia makin akrab dengan Mel dan Bub. Sayangnya tidak begitu dengan James Green, ia kurang menyukai kehadiran Timothy karena Timothy bukanlah anak biologis dari Jim dan Cindy.
Adanya daun yang tumbuh di kaki Timothy membuat khawatir ayah dan ibunya, hingga ia dibawa ke ahli botanis. Namun kenyataan pahit harus mereka terima, bahwa daun yang ada di kaki Timothy tidak bisa dihilangkan. Dan apesnya lagi, Jim dan Cindy tidak mengetahui bahwa daun yang ada di kaki Timothy akan gugur tiap kali ia berhasil memenuhi kualitas yang diinginkan Jim dan Cindy, orangtuanya.
Selain orangtuanya, tokoh sentral dalam film ini adalah Joni Jerome (Odeya Rush) yang menjadi sahabat Timothy. Joni adalah orang yang membantu mewujudkan impian-impian kecil dalam hidup Timothy yang singkat.
Film ini digambarkan penuh dengan kecanggungan Jim dan Cindy dalam merawat Timothy. Seperti saat mereka menginginkan Timothy masuk dalam tim sepakbola sekolah, kemudian ketika mereka berusaha memenuhi ide Timothy yang menginginkan agar orangtuanya itu membuat prototype pensil baru yang nantinya akan menjadi tanda kebangkitan perusahaan pensil yang terancam mem-PHK Jim Green.
Sedih rasanya ketika melihat Timothy akhirnya mengungkapkan kepada Jim dan Cindy bahwa ia akan pergi ketika daun terakhir yang ada di kakinya gugur, namun sebelum ia pergi, ia telah menuliskan sebuah surat yang berisikan kepada siapa saja daun itu diberikan. Di akhir film, sepeninggal Timothy, keluarga Green mendapatkan seorang anak dari hasil adopsi, yakni Lili. gilak, ini film berhasil membuat saya yang hobi nonton horor dan komedi ini mbrebes mili.
Narasi dari film ini sesungguhnya sangat klasik, dimana tujuan/goal dari protagonisnya sudah terlihat dari awal yakni memiliki anak. Plotnya sendiri mengikuti kaidah sebab-akibat, Timothy adalah hasil dari permohonan-permohonan yang mereka tanam dalam kotak kayu. Endingnya, happy ending.
Tapi yang berhasil menarik perhatian saya adalah setting lokasi dan kondisi sekitarnya. Stanleyville dengan sebuah pabrik pensil yang terancam bangkrut, Timothy yang hadir saat musim panas dimana ini adalah masa peralihan dari daun yang berwarna hijau mulai menguning, daun daun mapple nya itu loh, bikin seger mata.
Overall, saya kasih nilai 7.5 untuk film ini.
Lihatlah daun-daun gugur
bukan lagi kesetiaan yang mengukur
sebab umur tak akan bisa diulur.
Hai, Terima kasih sudah sudi meluangkan waktu kalian membaca tulisan di blog ini. Apabila kalian membaca ini berarti kalian telah sampai di ujung tulisan, monggo mampir dan silaturrahmi lewat kolom komentar. ^__^ \m/
0 komentar:
Posting Komentar