Relativitas Waktu

Sore, 3 April 2015
     Tanggal merah di hari jumat tak membuat aktivitas saya sebagai seorang Office Boy diliburkan, hari ini saya tetap masuk kantor tapi tentu saja dengan tanpa aktivitas kerja. Seharian ini saya gunakan untuk sekedar browsing, nulis dan melihat film film terbaru yang saya download sedari pagi.

     Entah kerasukan setan jenis apa, sore tadi saya memutuskan untuk merapikan rambut saya yang sebetulnya belum gondrong gondrong amat. Setelah jam kerja usai, saya tenteng sepeda fixie saya keluar dari halaman kantor dan langsung menuju tempat tukang cukur langganan. Dengan hanya menunggu satu antrian, giliran saya tiba. Rambut di kepala saya sudah berada di hadapan mas mas gemulai dan siap untuk 'dibantai'.

     Sedikit casciscus tentang gaya rambut permintaan saya dan mas mas gemulai itupun menyetujui permintaan saya. Permintaan saya pada tukang cukur hampir selalu sama, tolong dirapikan dan jangan terlalu tipis karena bentuk kepala saya kurang simetris. Namun, karena ada insiden kepala bocor di bulan februari kemarin dan bekas luka di kepala masih terasa nyeri, saya tambah satu lagi permintaan saya, plis jangan terlalu tipis pas di bekas lukanya, dan lagi lagi dia mengangguk setuju.

     5 menit, 6 menit tak ada kata keluar dari mulut kami, hanya ada desisan gunting elektronik yang sedang mempermak kepala saya. Tak lama kemudian keluarlah kata basa basi dari mulut si mas mas gemulai yang sedang 'memperkosa' kepala saya itu.

"Kerja dimana mas ?"

"Di klinik PMC kang, di deket kantor walikota"

"ooo,, asli sini (Tangerang Selatan) mas ?"

"Eh, bukan, saya dari Nganjuk, Jawa Timur"

"Weh,, jauh juga mas. Itu kalo dari Solo deket yak mas ?"

*Brengsek, nggak punya peta ya kang, Solo itu kan di Jawa Tengah, masih jauh bingiit kalee* gerutu saya di dalam hati.

"Eh, masih jauh banget kang, kalo Nganjuk itu deket Madiun"

"Ooo, udah lama mas kerja di situ ?"

"Aah, baru kok kang, baru 5 tahun."

     Sekilas saya tengok raut mukanya dari kaca, dan kelihatannya dia gemes sama jawaban saya, haha

"Halah, orang jawa emang suka gitu ya mas, 5 tahun masih dibilang baru, seminggu dibilang kemarin, kalo orang sunda mah 3 hari merantau juga dibilang lama." Ujarnya yang ternyata berasal dari Garut.


"gigi lu gendut, 5 tahun mah lama laaah, ini pan gue lagi ekting, biar dikira sebagai orang tangguh, aselinya mah batin akuh tertekan" saya hanya bisa tersenyum dan mengumpat di dalam hati.

*****

     Pernyataan si mas mas gemulai itu membawa saya menyadari bahwa apa yang kita persepsikan sebagai waktu sesungguhnya sebuah metode untuk membandingkan satu momen dengan momen lain. Misalnya, ketika seseorang memukul sebuah benda, ia mendengar bunyi tertentu. Ketika ia memukul benda yang sama lima menit kemudian, ia mendengar bunyi lagi. Orang tersebut merasakan jeda antara bunyi pertama dengan bunyi kedua, dan menyebut jeda ini sebagai “waktu”. Namun saat ia mendengar bunyi kedua, bunyi pertama yang di-dengarnya tak lebih dari sebuah imajinasi dalam pikiran-nya. Bunyi pertama hanyalah sepotong kecil informasi yang tersimpan dalam memori. Ia merumuskan konsep “waktu” dengan membandingkan momen yang sedang dijalaninya dengan momen yang ada dalam memorinya.

     -_- bajigur, kok pinter yo aku.

     Intinya gini, Relativitas waktu memperjelas sebuah permasalahan yang sangat penting. Relativitas sangat bervariasi. Apa yang bagi kita tampak seperti bermiliar-miliar tahun, mungkin dalam dimensi lain hanya berlangsung satu detik. Bahkan, bentangan periode waktu yang sangat panjang dari awal hingga akhir dunia, dalam dimensi lain hanya berlangsung sekejap.

     Begitu pula dengan persepsi si mas gemulai tadi, mungkin bagi beberapa orang, 5 tahun adalah waktu yang singkat, tapi bagi beberapa orang pula seminggu adalah waktu yang sangat panjang.

Pra-di cukur
Pasca di cukur


Hai, saya Admin blog ini, Anto !

Jikalau tulisan saya bermanfaat monggo share it ! ^_^

Comments

6 komentar:

  1. begitu juga jarak, pernah saya nanya ke seseorang waktu nyari alamat, dia jawab: udah deket kok mas, selemparan batu dari sini

    setelah saya ketemu ternyata jauh banget! mungkin melemparnya pake meriam

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. yaa ampun, lagi nggak khilaf kan kang ? hahaha, terima kasih ^_^

      Hapus
  3. artikelnya sangat bermanfaat dan sangat membantu dalam menambah pengetahuan saya.
    terima kasih infonya.....
    salam kenal dan salam sukses :)....

    BalasHapus