Sabtu malam minggu 28 mei 2011 malam,sembai
menunggu tayangan partai final UEFA Champions League (Liga Champion
Eropa) antara Barcelona melawan Manchester United,saya sempat menyaksikan sebuah FTV yang diputar di salah satu stasiun televisi swasta nasional.Mengangkat tema Sandal Butut,
film ini memberi gambaran keadaan masyarakat kita sekarang ini.Dalam
film ini digambarkan sang tokoh utama Muslim yang diperankan oleh Ringgo
Agus Rahman dituduh mencuri sandal di masjid diwaktu shalat
Jumat. Padahal sebenarnya Muslim hanyalah korban keadaan,namun penduduk
terlanjur berburuk sangka hingga akhirnya Muslim dijebloskan ke
penjara.Ibunda Muslim, Bu Ijah yang diperankan oleh Jajang C.Noer, adalah
oang yang selama ini tinggal dan hidup bersama Muslim.Namun
sejak Muslim masuk penjara,ia (Bu Ijah) tinggal sendirian dan bekerja
menjadi pembuat Layang-layang sebagai tumpuan hidupnya. Kasih sayang
tulus ikhlas ia (Bu Ijah ) tnjkkan selama muslim dipenjara,bagaimana ia
mengirimkan sendiri barang-barang yang ia anggap Muslim butuhkan selama
di penjara.Gambaran bahwa negara kita benar-benar negara hukum
ditunjukkan dalam film ini,hal itu dibuktikan dengan kisah Muslim yang
dipenjara karena mencuri sandal butut.
Sentilan tentang hukum ditonjolkan dalam film ini,mulai dari gambaran tentang hukum yang benar-benar dijalankan dalam bentuk sekecil apapun,hingga kesadaran seorang kyai Maruf ( diperankan oleh Ricky Yakob) akan hukum yang sebenarnya tidak dapat dimodifikasi.Namun
sayangnya hal itulah yang tidak terjadi di negeri ini,bagaimana hukum
hanya dijalankan untuk kaum yang berada dibawah sementara kaum yang
diatas masih bisa lenggang kangkung (santai saja).Hal itu pula yang
menunjukkan bahwa sebenarnya kroni-kroni penggerak hukum dinegeri ini memang
belum pantas menyandang gelarnya.Terlepas dari bobroknya hukum di
negeri ini,sisi lain yang ditonjolkan dalam film ini yakni kasih sayang
seorang ibu tehadap sang anak.
Beberapa contoh positif dapat kita ambil dari film ini antara lain :
1.Semangat solidaritas : hal itu terjadi saat terjadi protes menuntut pembebasan Muslim
2.Taat akan hokum yang berlaku : Kyai Maruf yang
hanya bisa memberi pengertian pada warga bahwa dirinya tak bias seta
merta membebaskan Muslim
Sebenarnya film ini cukup bagus untuk memberi warna Film Indonesia yang didominasi oleh HANTU-HANTU yang alih profesi jadi pemain film.
Akhir dari film ini mungkin tak terlalu
istimewa, setelah Muslim terbebas dari penjara mulailah terkuak misteri
pencurian sandal yang menjadi kasus pertama sejak awal cerita ini. Umam
(diperankan oleh Syahrul Gendut) yang merupakan anak Kyai Maruf adalah
pencuri sandal yang sebenarnya. Umam divonis menderita Kleptomania
(Pengumpul barang yang dianggapnya bagus ata bisa menyenangkan dirinya)
jadi ia bukan bermaksd mencuri karena kebutuhan ekonomi melainkan hanya
karena rasa suka akan sandal.
Alur dari cerita ini mungkin agak
berbau sinetron khas Indonesia,dimana tokoh baik akan beruntung pada
akhirnya dan tokoh jahat akan bernasib sial pada akhir cerita.Alur
monoton yang berhasil digarap menjadi satu terobosan yang mungkin jarang
orang yang mengetahuinya.Namun saya salut dan memberi acungan jempol pada film ini karena berani mengemas satu tema yang menyentil para penggerak instansi hukum di negeri ini.SUKSES buat Perfilman INDONESIA.
0 komentar:
Posting Komentar