Apresiasi Tradisionalisme

Indonesia 

Abad 21,Modernisasi merasuki segala bidang,mulai dai industri,teknologi hingga tradisi.Munculnya berbagai peralatan canggih (Gadget) memengaruhi perkembangan beberapa bidang.Bidang industri dan teknologi merupakan bidang yang paling banyak tepengaruhi,kini pengerjaan bidang industri lebih banyak dikerjakan oleh mesin,contoh simpelnya,saat ini pembuatan batik bukan hanya batik tulis ataupun batik cap,melainkan juga batik print.Selain bidang industri yang menerapkan modernisasi,bidang teknologi juga menunjukkan geliatnya dalam modernisasi dengan munculnya alat-alat yang mungkin dianggap khayalan pada seabad yang lalu.menjadi bukti modernisasi juga merasuki bidang teknologi.
Namun,tampaknya modernisasi meninggalkan luka bagi bidang tradisi.Munculnya modernisasi,utamanya di bidang teknologi menjadi daya tarik bagi para pemegang tradisi,dan akhirnya pelan namun pasti,tradisi dianggap hal yang tiak modern dan mulai membuat beberapa golongan merasa tidak diterima dalam pergaulannya karena dianggap jadul.Contoh nyata yang pernah dipublikasikan di sebuah stasiun TV swasta yaitu seni Ludruk dan Ketoprak (opera tradisional Indonesia) yang ditinggalkan penontonnya,padahal para pemainnya mengandalkan penghasilan dari penampilnnya.Lebih tragis lagi penonton malah memilih menonton pertunjukan opera yang bukan eni asli Indonesia(utamanya kaum elite).Info ini saya dapat dari salah satu stasiun televisi swasta yang menampilkan sisi lain para pemain ludruk dan ketoprak.
Bukan hanya berdampak negative,modernisasi juga membawa angin segar bagi perkembangan dan lahirnya kembali budaya yang telah luntur dan ditinggalkan.Batik dan angklung misalnya,setelah adanya klaim yang dilakukan oleh Malaysia,kini berbagai media gencar menyerukan penyelamatan warisan budaya Indonesia dari kepunahan(ternyata yang bias punah bukan Cuma hewan langka).Bahkan kini,Indonesia 2011,bertekad memajukan bangsa lewat budayanya.Hal ini dibuktikan dengan mulai digalakkannya promosi wisata tiap-tiap provinsi dengan budaya dank e-khasan yang dimilikinya.Sumatera Utara dengan Danau Toba dan kesenian Lompat Batu Pulau Niasnya.Sumatera Selatan dengan Jembatan Ampera,Sungai Musi dan Kain Songketnya menawkan daya tarik dan nuansa kerifan lokalnya menjadi sebuah potensi wisata.Inimerupakan ebuah kemajuan,Karena dahulunya kebudayaan local hanya dijadikan tradii dan ebuah kepercayaan dalam adat istiadatnya.
Disisi lain,Modernisasi malah jadi boomerang bagi generasi muda,Indonesia khususnya.Alih-alih mengikuti perkembangan jaman,generasi muda Indonesia justru malu dengan khasanah budaya yang dimiliki bangsanya sendiri.Bahkan apresiasi yang ditunjukkan untuk berbagai budaya tradisional mulai luntur.Tampaknya,sekarang kita harus mulai mengapresiasi berbagai kelebihan yang dimiliki negeri ini.Kita harus lebih bijak dalam memilih dan menilai apa yang harusnya kita banggakan dan apa yang harus kita lestarikan.Jangan sampai,suatu saat nanti,berbagai khasanah,keindahan dan keragaman budaya,seni dan tradisi punah,luntur dan dilupakan.Hingga uatu saat nanti anak cucu penerus bangsa tak tahu dengan kesenian yang dimiliki nenek moyangnya.

Hai, saya Admin blog ini, Anto !

Jikalau tulisan saya bermanfaat monggo share it ! ^_^

Komentar
    Blogger Comments
0 komentar:

Posting Komentar