Mbah Medi, Batu Akik Tak Melulu Perihal Mistis

Sumidi atau Mbah Medi atau Medi Nganjuk mungkin masih terdengar asing di telinga sampean, tapi percayalah, kalau suatu waktu sampean berkunjung ke daerah Pamulang dan sekitarnya untuk mencari batu akik, nama ini sudah tak asing lagi di telinga para pengrajin batu akik.

Saya mengenalnya 4 tahun lalu sebagai mantan karyawan di tempat saya bekerja saat ini dan itu terjadi sebelum batu akik booming seperti saat sekarang ini.

Lelaki paruh baya kelahiran Nganjuk 2 Oktober 1976 ini memang sosok penggemar batu akik, bahkan sedari muda. Menurut penuturannya kepada saya sebelum batu akik booming, Ia adalah orang yang tak pilih pilih masalah batu akik, tapi untuk saat ini ia mengkhususkan diri mengoleksi batu akik jenis Pandan. Saya kadang mikir, jangan jangan dia ini yang memopulerkan batu akik hingga bisa booming seperti saat ini. haha

Selain mengoleksi, tentunya ia juga menjual batu akik yang ia miliki, sampean mau cari akik jenis apa ? Kalimaya banten, pancawarna garut, bacan, nogosuwi, anggur pacitan,kecubung, giok, zamrud, eh maaf giok dan zamrudnya nggak dijual katanya haha.

Kegemarannya mengoleksi batu akik jenis pandan membawanya ke dalam komunitas Pandan Lovers yang bahkan sempat diliput di ANTV.

Saya sempat menanyakan kepadanya tentang kegemarannya mengoleksi batu akik, mulai dari ukuran kantoran, ukuran gede, sampai bongkahan. Begini cuplikan wawancara saya beberapa waktu lalu

S : Saya
M : Mbah Medi

S : Bang, kok bisa seneng banget sih sama batu akik ?

M : Gimana ya, saya ini memang punya hobi yang agak unik dari dulu, selama ini, mindset kita kan udah 'diatur' kalo akik itu cuma bisa dipake sama bapak bapak tua, saya sih pengennya akik itu jadi barang seni, yaa seperti sekarang ini.

S : Trus gimana tanggapan sampean mengenai batu akik yang booming saat ini ?

M : wah yaa seneng mas, saya bisa melakoni hobi sekalian jualan, hehe bisnis is bisnis

S : Domisili saat ini dimana mbah ?

M : Domisili di pamulang, tapi saat ini jadi karyawan di daerah cikarang

S : welah, jauh mbah,,

M : Lumayan,,

Saya sruput sejenak kopi dingin dimeja,

S : Gini mbah, di beberapa daerah kayak aceh dan sumenep kan ada berita mengenai penemuan batu dalam jumlah besar di alam, batuan giok yang di aceh akhirnya dipotong dan diamankan pemerintah, trus yang di sumenep, masyarakat disekitar tempat batu ditemukan malah ikut melindungi dan berusaha mencegah penambang liar dengan memasang tulisan dilarang menambang, bagaimana tanggapan sampean ?

M : waah, gimana yah, saya ini bukan tipe pemerhati lingkungan, tapi saya sih lebih setuju dengan aksi yang di Sumenep, manusia kan harus hidup berdampingan dengan alam, daripada merusak kenapa tidak lebih baik dijaga dari aksi yang tidak bertanggung jawab..

S : Trus tersiar kabar juga bahwa batu yang ditemukan di Sumenep itu berada di makam keramat, orang mikirnya batu yang diambil dari tempat keramat pasti punya 'khasiat' tertentu, gimana itu mbah ?

M : gini lho mas, pikiran setiap orang itu kan berbeda-beda, ada orang yang melihat batu dari sisi seni baik dari lekuk, bentuk maupun warnanya, tapi tidak sedikit juga orang yang menganggap batu itu mempunyai tuah, ini kan pengaruh dari animisme dan dinamisme yang pernah eksis di tanah kita ini, trus masalah batu itu punya tuah, khodam atau apalah itu disebutnya itu kan tergantung bagaimana pemilik batu akik menyikapinya.

S : kalo sampean pribadi, percaya nggak kalo batu itu punya 'sesuatu' seperti itu ?

M : wah kalo saya sih percaya mas, lha wong dalam pandangan masyarakat jawa semua hal itu memiliki nyawa, contohnya ari-ari bayi, kami masyarakat jawa menyebutnya sebagai 'saudara' dari si jabang bayi itu sendiri, jadi setiap ada kelahiran bayi, ari-arinya pun kami rumat kemudian dikuburkan didalam rumuh. Trus barang barang tajam dan kendaraan selalu kami mandikan setiap tanggal 1 syawal guna menghormati bahwa mereka juga punya nyawa dan berhak merayakan Syawalan. Begitupun binatang peliharaan seperti Ayam,kambing,kerbau,sapi dan lain lain, kami menganggap mereka ini bukan sebagai binatang peliharaan mas, tetapi lebih sebagai 'saudara' yang kalo mereka sakit kami ikut merasakan kesusahannya.

S : welah, sampe segitunya mas ? apa itu yang disebut sebagai ajaran kejawen dalam masyarakat jawa ?

M : helah,, kok serius men pembicaraan sampean, saya pribadi kurang mengerti tentang ajaran kejawen, tapi kami masyarakat jawa menjunjung tinggi ajaran leluhur, baik itu dalam bersikap maupun menyikapi hal-hal seperti yang sampean tanyakan itu tadi.

S : ooh, jadi begitu toh, terima kasih bang telah meluangkan waktunya, dan trima kasih juga traktiran kopinya.

M : heh, sampean yang wawancara kok saya yang mbayar kopinya, jiyan.

Sebagai bonus, saya kasih koleksi foto dari mbah Medi

dipilih dipilih



Komunitas Pandan Lovers

Pandan Lovers BSD

Pameran Batu Akik Pamulang

dipilih dipilih

pamer koleksi cooy

Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak). -Pepatah Jawa-

Hai, saya Admin blog ini, Anto !

Jikalau tulisan saya bermanfaat monggo share it ! ^_^

Comments

6 komentar:

  1. Di jogja, batu akik juga lagi booming nih

    BalasHapus
  2. tapi bagi mereka kolektor yg bener2 kolektor, hari2 yang begini justru libur dulu huntingnya. hehe

    lama ga mampir ke blog sampeyan, sejak liga blogger tahun lalu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. biasanya gitu juga kang, kalo lagi musim begini biasanya banyak barang palsu

      Hapus
  3. yang biru keren gan, pengen :)

    BalasHapus