Rindu Untuk Kembali Bertemu

Perihal pertemuan pertama kita,
kau, gadis berparas cantik, langit seolah terbelah, dan rindu-rindu dihati ini telah lama menganga.

       Tak ada yang berbeda kala itu, sabtu 7 september 2013, sebagai seorang pekerja yang harus bekerja ketika weekend, aku hanya bisa merintih kecil mengenai jadwalku. Pagi itu cerah, langit biru tanpa sehelai awan putih menghalangi laju mentari. Di sebuah bank swasta dengan layanan weekend banking aku menjalankan tugas, dan di tempat itu pulalah pertama kali pertemuan kita bermula.

       Kau, gadis berparas manis berhiaskan jilbab khas palembangan. Mataku berbinar menyaksikan lukisan indah karya Tuhan berada di dekat ku. Tak berani menyapa aku, dengan parasmu nan elok itu lelaki mana yang tak menginginkan sekedar berkenalan denganmu. Hingga ku kumpulkan semua keberanianku untuk menyapamu ketika kau telah keluar dan bersiap menuju kendaraanmu di tempat parkir.

       Riska , begitu kau mengeja namamu dihadapanku, lalu kujabat tanganmu sebagai tanda perkenalan kita. Mendadak langit semakin menjadi-jadi cerahnya, mungkin Tuhan mengatur improvisasi langit-Nya guna menghibur makhluk-Nya yang satu ini. Berawal dari pertemuan tak sengaja itu, berjalanlah kita untuk menjajaki pribadi masing-masing. Ingatkah kau, ketika itu malam Ahad seminggu setelah pertemuan kita, kau mengajakku untuk keluar menikmati kopi di kafe langgananmu itu, kau sangat tahu kalau aku tengah suntuk tak terkira menghadapi UAS semester pertamaku.

       Seperti biasa, kopi hitam selalu jadi pilihan utamaku, dan kau, begitu anggunnya memilih Capuccino. Ku seruput kopi hitam dari cangkirku, baru setelah aku menikmati kopi hitam ku kau pun ikut menikmati capuccino hangat itu. Ku tatap tajam mata indah itu,

kenapa An ? riska mengagetkanku dengan pertanyaan manisnya itu.
aahh,, serasa mimpi aku, ada bidadari di seberang cangkir kopiku !! timpalku, diiringi cubitan di lengan kiriku.
gimana, enak jadi mahasiswa ??
haha,, dulu aku kira enak jadi anak kuliahan, setelah sekarang masuk, ternyata nggak lebih enak dari memandangi senyummu !! celetukku.

Obrolan malam itu begitu hangat sampai tak sadar aku jam di tangan kananku menunjukkan hampir tengah  malam. Lalu kuantar kau menuju kediamanmu, sepanjang perjalanan kau tak hentinya menanyakan kehidupanku, dan akupun tak pernah menjawab jujur pertanyaanmu itu. Hingga di depan pintu gerbangmu, kulihat raut mukamu masih penuh rasa penasaran, begitupun aku yang masih penasaran bagaimana kau memlihara kebahagiaan di wajahmu.

Setelah pertemuan malam itu, kudengar kau akan pindah ke Yogyakarta, melanjutkan studi kedokteran mu. Aku pastikan dengan menghubungi nomor teleponmu,tak ada jawaban, aah daripada mati penasaran, aku samperin saja lah, dan benar saja, orangtuamu bilang baru tadi pagi kau berangkat menuju kota pelajar itu.Luluh lantak sekujur tubuh rasanya, sedikitpun tak kau kabari aku.

Biarlah, hari-hari itu jadi kenangan, Sabtu merindu ,mengiris perlahan,menyayat dalam,meninggalkan bekas luka. ah biarlah,, jika Tuhan berkenan suatu saat akan Ia pertemukan kita.

Hai, saya Admin blog ini, Anto !

Jikalau tulisan saya bermanfaat monggo share it ! ^_^

Comments

5 komentar:

  1. sabtu merindu a.k.a LDR a.k.a jomblo :D :) .

    BalasHapus
  2. haha,, kaciyan mbak, kaciyaan dari sebulan belom pacaran :v

    BalasHapus
  3. kenalin dengan bidadarinya dong

    BalasHapus
  4. jadi penasaran dengan bidadari dari syurga itu

    BalasHapus
  5. jatuh cintrong....segalanya jadi indah, tak ada kata marah dan benci, yang ada hanya suka

    BalasHapus