#2ndDays: Cinta di Bulan Februari

Tantangan dari Kang Didno untuk hari kedua #21DaysWritingChallenge adalah tentang Cinta yang luas.

Kemarin Tuhan mencintai kita.Hari ini, Tuhan masih mencintai kita juga. Besok pun Tuhan akan tetap mencintai kita,Cinta Tuhan akan makhluk-Nya tak kan pernah habis.
mumpung bulan februari bolehlah saya pemilik blog ini menuliskan tentang cinta-cintaan.
Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Cinta bukan hanya ketertarikan secara individu terhadap lawan jenis, tapi bisa juga terhadap orangtua, lingkungan, pekerjaan dan negara.

Orangtua adalah sosok kunci keberhasilan seorang anak, wajarlah jika ada rasa cinta yang bertumpuk melimpah bersama kenangan yang diwariskannya. Orangtua pulalah yang mengajarkan apa itu cinta dan kasih sayang, darinya datang begitu banyak bulir cinta yang penuh sesak mengguyur untuk darah dagingnya. Kalo inget cerita malin kundang, saya justru bingung, apakah kedua orang itu (malin kundang dan emak .red) begitu habis rasa cinta mereka terhadap satu sama lain hingga saling mendatangkan keburukan bagi keduanya. 2 kesalahan besar dicontohkan oleh mereka, kesalahan si Malin kundang mendurhakai sang ibu yang melahirkan dan merawatnya hingga tumbuh dewasa, sedangkan kesalahan si Ibu adalah mengutuk darah daging yang sangat ia cintai dan satu-satunya yang ia miliki. lantas dimanakah cinta berperan ? ia sedang tidak berperan, cinta sedang berperang melawan hawa nafsu keduanya.

Di negara yang menyediakan udara bersih dengan melimpah seperti Indonesia, kondisi lingkungan menjadi perhatian utama publik mengenai ketersediaan udara bersih untuk beberapa tahun kedepan. Hutan sebagai penyedia oksigen gratis bagi makhluk hidup kini kondisinya juga tidak terlalu bisa dibanggakan. Tengok saja seberapa banyak pembalakan liar di hutan Sumatera,Kalimantan dan Papua, bandingkan dengan seberapa banyak lahan hutan yang mengalami penghijauan dan peremajaan dengan penanaman pohon baru.Seberapa banyak ? 10 banding 1 ? 20 banding 1 ? atau 100 banding 1 ? dengan adanya kondisi seperti ini, muncullah beberapa forum yang mengatasnamakan pecinta lingkungan, entah cinta beneran atau cuma numpang eksis, yang jelas kegiatan mereka patut  diacungi jempol. Kalo para pembalak ? jelas mereka cinta hutan dan lingkungan,lihat saja,itu buktinya kayu-kayu terbaik mereka ambil dan mereka dandani sedemikian rupa,mereka gunakan untuk membangun tempat berteduh mereka, jika masih ada sisa mereka jual untuk memenuhi kebutuhan perut mereka,kurang cinta apalagi para pembalak liar itu.

Cinta negara ? orang mana sih yang nggak cinta kalo punya negara seindah indonesia ? mau lihat laut yang jernih, ada. mau lihat gunung bersalju di kepulauan tropis,ada. mau lihat tari perang,tari persembahan,ada.

Raja Ampat,Papua

Gunung Bromo dan Semeru, Jawa Timur

Suku Dayak

Penduduk asli papua dengan background rumah honai dan setau gue yang dipegang itu bukan patung,tapi mayat
Masih belom jatuh cinta ? makanya traveling bro, mari melihat Indonesia dari sudut pandang keindahan.

gue dari tadi udah bawel ngomongin cinta, gue bakal nutup tulisan ini sama sebuah cerita pendek yang lumayan pendek, hahaha, jangan muntah dulu, baca aja dulu,baru muntah sepuas lo,,


Pada zaman dahulu, terdapat sebnuah pulau dimana semua macam perasaan tinggal, Kesedihan, Kebahagiaan, Pengetahuan dan segala yang lain, termasuk juga cinta.

Pada suatu hari diumumkan kepada perasaan-perasaan itu bahwa pulau akan segera tenggelam,maka semuanya harus membangun perahu dan pergi.Semua melakukannya,kecuali cinta.Cinta adalah satu-satunya yang tinggal.Cinta ingin bertahan hingga saat-saat terakhir.

Ketika pulau sudah hampir tenggelam,Cinta memutuskan mencari pertolongan.Kekayaan melewati cinta dengan sebuah perahu besar.Cinta mengatakan "Kekayaan apakah aku boleh ikut ?" Kekayaan menjawab, "Tidak, perahuku penuh dengan emas dan perak. tidak ada tempat untukmu"

Cinta memutuskan untuk meminta pertolongan kepada kesiasiaan yang juga lewat dengan sebuah kapal yang indah. "Kesiasiaan tolonglah aku !". "Aku tidak mungkin menolongmu,kamu basah kuyup,jangan-jangan perahuku rusak nanti." Demikian kesiasiaan menjawab

Kesedihan lewat,maka Cinta pun meminta tolong, "Kesedihan ijinkanlah aku ikut !". "Oh,Cinta. Aku sedih,aku ingin menyendiri"
Kebahagiaan juga lewat,namun ia begitu bahagia sehingga bahkan tidak mendengar ketika Cinta memanggilnya.

Tiba-tiba terdengar suara, "Ayo cinta,aku akan mengajakmu." Ternyata itu adalah suara salah satu senior.Demikian bahagia dan sukacita,Cinta bahkan lupa menanyakan kepada sang senior kemanakah mereka menuju.

Ketika tiba di tanah yang kering,sang senior melanjutkan perjalanannya.Menyadari kalau dia berutang budi pada sang senior,Cinta menyakan kepada Pengetahuan yang juga senior, "Siapa yang menolongku waktu itu ?"
"Waktu" jawab sang pengetahuan.
"Waktu ?" demikian Cinta bertanya keheranan. "Mengapa Waktu menolongku ?"
Pengetahuan tersenyum dengan khidmat,mendalam dan menjawab, "karena hanya Waktu yang memahami betapa berharganya Cinta"


Sekian cerita dari saya,kalo ada lebihnya mohon dikembalikan pada yang berwenang, yaitu saya,bagi yang muntah tolong kantong kreseknya dibawa pulang untuk souvenir, Terima Kasih

Hai, saya Admin blog ini, Anto !

Jikalau tulisan saya bermanfaat monggo share it ! ^_^

Comments

6 komentar:

  1. Cinta emang macem-macem ya bentuk dan ekspresinya. Dan emang cuma waktu yang bisa memahami pentingnya cinta. Gilingan romantis dan penuh pemikiran sekali dirimu. *lempar kantong kresek
    *hahhhahaaa

    BalasHapus
  2. haha,, kalo abis bertapa di gunung kelud mah keluar om aura romantis nya..

    BalasHapus
  3. kak Titis : yup bukan cuma indah, tapi juga mempesona

    BalasHapus
  4. walaupun Kota Pontianak saat ini lagi kabut tebal tetapi saya tetap cinta pada tempat kelahiran yang terkenal tugu khatulistiwanya :)
    salam kenal :)

    BalasHapus
  5. harus dong mbak,sayapun juga begitu,biarpun sudah hampir 4 tahun merantau,tapi cinta kempung halaman tak pernah habis

    BalasHapus