#14thDays : Antara Tuhan dan Agama

Makin jenuh saya dengan pertikaian agama, makin kesel saya lama-lama memendam apa yang pengen saya publikasikan. Okelah, saya maklumi, jika adanya tindakan melecehkan agama yang dianut dan dipercaya oleh suatu kelompok dianggap tidak sesuai oleh sang penuduh pasti akan menimbulkan pertikaian, lha ini mah cuma gara-gara tahun baru,hari ibu,valentine, ucapan natal dengan gampang dituduh kafir, halah. Nah, ada tuh satu lagi yang dengan gampangnya nyebut orang lain kambing-kambing nyasar yang butuh anak gembala, ada juga, ada juga, aah sudahlah.

Toleransi dikit dibilang antek pluralis lah, penganut liberal lah, berorientasi sekularislah atau apa saja yang selalu membuat saya muak mendengarnya. Ditambah lagi dengan adanya beberapa pemuka agama yang banyak menanamkan hal-hal berbau kekerasan,permusuhan dan dan pertikaian antar agama. Loh, ini sebenarnya tugas pemuka agama itu apa toh ? menanamkan otak kekerasan dan pembantaian atau mengajarkan akhlaq sekaligus pendalaman ilmu agama ?

Situasi sudah cukup keruh dengan adanya tindakan penistaan agama,saling tuduh antar umat beragama, ataupun saling menghina dan menghujat. Kurang heboh apalagi tempat ini akan perselisihan yang diakibatkan agama dan kampretnya lagi banyak golongan yang terlalu memuja agama yang dianutnya, dan makin banyak pertanyaan saya, jadi mereka itu menyembah Tuhan atau agama ? Bukankah ada atau tidaknya pemeluk tidak mempengaruhi agama itu mulia atau tidak di mata Tuhan ? dan bukankah Tuhan pula yang memiliki hak penuh atas alam raya termasuk agama ?

Bodoh sekali kalian yang ngotot-ngotot bahwa agama kalian yang bener dan agama mereka yang salah, coba sekali-kali tanya kepada Tuhan yang memiliki alam semesta mana yang benar di mata-Nya. Barusan iseng maen facebook dan nemu sebuah kiriman di Fanpage penjual kaos yang berisi sentilan-sentilan baik kepada pemerintah maupun isu-isu yang ada di masyarakat :


Maaf, saya juga terpanggil pak, terpanggil untuk menyurati dan mengajukan beberapa pertanyaan untuk Tuhan.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Maaf Tuhan, dengan lancang aku menyurati-Mu wahai Tuhan Yang Maha Kasih dan mengucapkan salam ala agama yang aku anut. Tak kan panjang isi suratku ini, jadi sempatkanlah untuk membacanya walaupun apa yang ada didalamnya hanya celotehan dari seorang makhluk kecil-Mu ini.

Didunia tempat aku dan makhluk lainnya tinggal banyak orang bertikai dan berkelahi dengan alasan agar nama agamanya tak direndahkan, ada pula yang bertikai karena alasan agamanya lah yang paling benar dan turun langsung dari tangan-Mu, lantas apa tujuan-Mu wahai Tuhan menciptakan agama ? untuk menuntun manusia dengan segala tuntunan baik yang diajarkannya atau dengan ajaran fanatiknya ?

Wahai Tuhan, jikalau benar apa yang dikatakan oleh bapak yang ada difoto itu bahwa satu agama memiliki satu Tuhan, ada berapa banyakkah Engaku diatas sana ? dan jika benar, apakah Engkau pula yang membuat kami dan mengatur kami agar bertikai dan berkelahi atas nama agama-Mu ? ataukah Engkau yang diatas sana juga sedang berkelahi kasrena merasa agama ciptaan-Mu yang paling benar ? Tuhan, jika Engkau jamak, janganlah kau libatkan kami,makhluk-Mu, kedalam pertikaian-Mu "Sesama Tuhan" !

Namun aku masih memegang logika bodohku bahwa Tuhan adalah satu, Tak ada Tuhan khusus agama tertentu, tak ada pula Tuhan khusus untuk warna kulit tertentu, dan tak ada Tuhan khusus untuk ras tertentu, Tuhan itu satu untuk seluruh alam semesta.

Tuhan, jika dalam suratku kali ini banyak kalimat bodoh yang aku tulis, sudikah Engkau mengampuniku ?

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dalam agama yang saya anut ada sebuah potongan surat yang menyatakan "Bagiku Agamaku dan Bagimu Agamamu" ,dan dalam agama yang saya anut pula ada banyak penganut yang mencampuri agama lain dengan menhakimi bahwa selain agamanya adalah salah. Jadi agama yang benar itu yang mana ?

Lagi-lagi saya berpikir bodoh, bagaimana jika dunia ini tanpa ada agama,tanpa ada aturan yang membuat satu golongan menghakimi golongan lainnya, tanpa ada dikte dari golongan mayoritas kepada golongan minoritas, indah bukan ?. Aah, itu cuma khayalan saya,mungkin rencana Tuhan lebih indah dari perkiraan saya. Apalagi yang kau ragukan dari Tuhan-Mu, bukankah Dia yang menciptakan dunia dan seisinya ?

Agama menuntun umatnya menjadi lebih beradab bukan merubahnya menjadi biadab. -Aceng, Tukang Gorengan-

Hai, saya Admin blog ini, Anto !

Jikalau tulisan saya bermanfaat monggo share it ! ^_^

Comments

13 komentar:

  1. Satu pertanyaan saja, mas dr tulisan ini,

    Jd, menurut mas "semua agama itu benar"?

    BalasHapus
  2. Komen saya kenapa ilang yak?

    BalasHapus
  3. semua agama benar mas, benar mengajarkan satu hal, menyembah pada Tuhan.

    BalasHapus
  4. harus saling menghargai sesama agama,maupun lain agama itu yg terpenting..
    jng saling menjatuhkan

    BalasHapus
  5. saling menghargai dan saling menghormati itu lebih baik mas..
    toh dl indonesia juga Bhinneka Tunggal Ika

    BalasHapus
  6. nah setuju kang mitra & kang tomi,, sing penting akur

    BalasHapus
  7. menurut saya, setiap agama itu benar (setiap lho ya bukan semua) yang diyakini oleh pemeluknya masing-masing. :)

    BalasHapus
  8. nah,sampean lebih spesifik mas farid, setuju sama sampean.

    BalasHapus
  9. @ f_nugroho: jawaban aman, wkwkwkwk...

    BalasHapus
  10. dari pelajaran SD, SMP, buku PKN atau PPKN padahal sudah ada yah mas, toleransi beragama. itu sudah tercetak dan menjadi rujukan bagi pelajaran siswa di Indonesia. kalau mau melanggar, mestinya malu sama anak SD. sudah dicekoki bacaan begituan tapi pola pikirnya masih saja justeru terlihat tak beragama. salam mas Ariel :)

    BalasHapus
  11. Kang Pri : haha,, sing penting nggak rusuh,,

    Kang Richo : yap,cuma masalah pemahaman dan penerapan mas

    BalasHapus
  12. "Bagiku Agamaku dan Bagimu Agamamu" . sebenernya sampai disini selesai. Urusan agama terserah pemeluknya masing2. ngapain ribet2 ngurusin agama orang? emang semua ajaran yang dipeluk sudah diamalkan semua?

    Berdebat tentang agama yang benar dan salah gak akan pernah ketemu, hawong dasarnya aja beda, cara pandangnya juga beda.

    BalasHapus
  13. haha, sip setuju sama sampean mas, diperdebatkan sengotot apapun nggak akan ada hasil,, lha wong masalah kepercayaan

    BalasHapus